Harga Minyak Anjlok, Efek Bank Sentral Global Kendalikan Inflasi

Sebuah pompa minyak bekerja saat matahari terbenam di dekat Midland, Texas, AS, Rabu (21/8/2019). (Antara/ Reuters//Jessica Lutz/am).

Editor: Yoyok - Rabu, 20 Juli 2022 | 15:50 WIB

Sariagri - Harga minyak mentah anjlok lebih dari 1 dolar AS per barel pada perdagangan Rabu (20/7) karena tertekan upaya bank sentral global untuk menjinakkan inflasi. Penurunan juga dipicu oleh ekspektasi pasar terkait peningkatan stok minyak mentah AS ketika permintaan produk melemah.

Reuters pada pukul 13.45 WIB melaporkan harga minyak mentah berjangka Brent untuk kontrak pengiriman September, patokan internasional, merosot 1,50 dolar AS atau 1,4 persen menjadi 105,85 dolar AS per barel.

Sementara, patokan Amerika Serikat, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak pengiriman Agustus melorot 1,40 dolar AS atau 1,3 persen menjadi 102,82 dolar AS per barel. Kontrak WTI akan berakhir Rabu.

Sedangkan kontrak WTI September yang lebih aktif berada di posisi 99,09 dolar AS per barel atau  menyusut 1,65 dolar AS.

Harga minyak berfluktuasi di sesi sebelumnya, terjebak dalam tarik-menarik antara kekhawatiran pasokan akibat sanksi Barat terhadap Rusia dan tekanan pada indikasi dari petinggi bank sentral bahwa mereka akan menaikkan suku bunga untuk memerangi inflasi.

Jumat, open interest di bursa berjangka New York Mercantile Exchange jatuh ke level terendah sejak September 2015 karena investor membuang aset berisiko seperti komoditas, khawatir bahwa Federal Reserve akan terus menaikkan suku bunga.

Baca Juga: Harga Minyak Anjlok, Efek Bank Sentral Global Kendalikan Inflasi
Harga Minyak Turun Terseret Reli Dolar, Prospek Permintaan yang Lemah

Di Amerika Serikat, stok minyak mentah melesat sekitar 1,9 juta barel untuk pekan yang berakhir hingga 15 Juli, menurut sumber pasar yang mengutip angka American Petroleum Institute, Selasa. Itu mendekati perkiraan jajak pendapat Reuters sebesar 1,4 juta barel. 

Saat ini trader menanti data persediaan minyak mentah dan bahan bakar mingguan resmi dari Badan Informasi Energi (EIA) AS yang akan dirilis Rabu, pukul 15.30 GMT.