Ahli Jelaskan Alasan Gelombang Panas Belum Tentu Hasilkan Tenaga Surya

Ilustrasi - Panel surya.(Piqsels)

Editor: Putri - Rabu, 20 Juli 2022 | 18:25 WIB

Sariagri - Beberapa pihak menyebut bahwa gelombang panas di Inggris mungkin menghasilkan tenaga surya dalam jumlah besar. Tetapi para ahli mengatakan bahwa panas tersebut terlalu panas untuk pembangkit listrik tingkat tertinggi.

Badan perdagangan Solar Energy UK mengatakan beberapa hari terakhir telah melihat sekitar 10 persen listrik Inggris berasal dari tenaga surya. Tetapi kepala eksekutifnya Chris Hewett mengatakan: "Panas itu sendiri menurunkan efisiensi panel surya."

Mengutip BBC, Rabu (20/7/2022), untuk pembangkit listrik tenaga surya, jumlah sinar matahari atau penyinaran lebih penting daripada jumlah panas.

"Karena keseimbangan antara penyinaran dan suhu inilah rekor puncak selalu pada April atau Mei, karena saat itulah kita mendapatkan cuaca yang cerah tetapi relatif dingin," kata Jamie Taylor, ilmuwan di Universitas Sheffield.

Baca Juga: Ahli Jelaskan Alasan Gelombang Panas Belum Tentu Hasilkan Tenaga Surya
Soal Pengembangan PLTS, Indonesia Masih Tertinggal di Asia Tenggara

"Jumlah energi yang berasal dari tenaga surya sangat tinggi selama seminggu terakhir. Tapi saya pikir tidak mungkin rekor baru akan dibuat dalam hal pembangkit listrik."

Taylor mengatakan rekor total energi harian dari surya di Inggris adalah 80,6 gigawatt per jam (GWh) pada 29 Mei 2020. Sebagian tenaga panas berasal dari panel yang dipasang di rumah.

Bagi orang yang memiliki panel surya, gelombang panas memberikan peluang kecil untuk mendapatkan energi.