Dampak Pemotongan Pasokan dari Rusia, Harga Gas di Eropa Naik 2 Persen

Ilustrasi pipa gas. (Foto: Pixabay)

Editor: Putri - Jumat, 29 Juli 2022 | 18:15 WIB

Sariagri - Harga gas di Uni Eropa melonjak setelah memotong pasokan gas baru-baru ini. Harga gas Eropa naik hampir 2 persen, mendekati rekor tertinggi yang dicapai setelah Rusia menginvasi Ukraina.

Mengutip BBC, Jumat (29/7/2022), Rusia memotong aliran gas melalui pipa Nord Stream 1, pipa yang menghubungkan gas Rusia ke Jerman yang natinya disebarkan ke negara Eropa lainnya. Saat ini pipa tersebut beroperasi kurang dari seperlima dari kapasitas normalnya.

Sebelum invasi Rusia ke Ukraina, Jerman mengimpor lebih dari setengah kebutuhan gasnya dari Rusia. Sebagian besar kebutuhan gas datang dari Nord Stream 1, dengan sisanya berasal dari jaringan pipa darat.

Perusahaan energi Rusia, Gazprom, membenarkan tindakan pemotongan. Gazprom mengatakan bahwa pemotongan gas perlu dilakukan untuk memungkinkan pekerjaan pemeliharaan pada turbin.

Pemerintah Jerman, bagaimanapun, mengatakan tidak ada alasan teknis untuk membatasi pasokan. Sementara Ukraina menuduh Rusia mengobarkan "perang gas" melawan Eropa dan memotong pasokan untuk menimbulkan "teror" pada orang-orang.

Negara Eropa lainnya, Polandia, mengatakan akan sepenuhnya mandiri dari gas Rusia pada akhir 2022. Sementara Inggris tidak akan terkena dampak langsung dari gangguan pasokan gas, karena mengimpor kurang dari 5 persen gasnya dari Rusia.

Meskipun harga gas di Inggris naik 7 persen atau enam kali lebih tinggi dari tahun lalu, namun masih jauh di bawah puncak yang terlihat setelah invasi Rusia ke Ukraina.

Harapan Lepas dari Gas Rusia

Pengurangan aliran gas terbaru memberi tekanan pada negara-negara Uni Eropa untuk mengurangi ketergantungan mereka pada gas Rusia. Kemungkinan keadaan ini akan mempersulit mereka untuk mengisi kembali pasokan gas menjelang musim dingin.

Sejak invasi Rusia ke Ukraina, para pemimpin Uni Eropa mengadakan pembicaraan tentang bagaimana mengurangi ketergantungan energi dari Rusia.

Uni Eropa setuju untuk memotong penggunaan gas jika Rusia total menghentikan pasokan. Tetapi beberapa negara akan memiliki pengecualian untuk menghindari penjatahan.

Anggota Uni Eropa sekarang juga setuju untuk secara sukarela mengurangi 15 persen penggunaan gas antara Agustus 2022 hingga Maret 2023.

Baca Juga: Dampak Pemotongan Pasokan dari Rusia, Harga Gas di Eropa Naik 2 Persen
Cina Jorjoran Rp 87,5 Triliun Belanja Minyak, Gas dan Batu Bara dari Rusia

Tujuan dari kesepakatan itu adalah untuk menghemat dan menyimpan pasokan gas menjelang musim dingin. Uni Eropa memperingatkan bahwa Rusia "terus menggunakan pasokan energi sebagai senjata."

Kesepakatan sukarela akan menjadi wajib jika pasokan mencapai tingkat krisis. Uni Eropa sebelumnua juga setuju untuk melarang semua impor minyak Rusia yang masuk melalui laut pada akhir 2022, tetapi kesepakatan mengenai larangan gas memakan waktu lebih lama.