Register Login

Home

Pertanian

Perikanan

Kehutanan

Ekonomi

Energi

Teknologi

Agri Video

Galeri

Lapsus

Indeks
Home>Energi

Pengamat: Beli BBM Subsidi Lewat MyPertamina Sudah Tepat

Ilustrasi SPBU Pertamina (Wikimedia)

Penulis: Rashif Usman, Editor: Tatang Adhiwidharta - Kamis, 4 Agustus 2022 | 21:45 WIB

Sariagri - Pemerintah lewat PT Pertamina bakal melakukan pembatasan pembelian Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi, seperti Pertalite dan Solar. Akan tetapi, kebijakan tersebut belum emncapai kesapakatan final, masih menunggu revisi Perpres 191/2014 diselesaikan.

Nantinya konsumen BBM bersubsidi diwajibkan untuk mendaftar ke laman https://subsiditepat.mypertamina.id/. Hal ini bertujuan agar penjualan BBM bersubsidi tepat sasaran.

Direktur Eksekutif Indonesian Resources Studies, Marwan Batubara menilai penggunaan MyPertamina untuk mengendalikan penyaluran BBM bersubsidi sudah tepat sasaran. Menurutnya cara ini merupakan salah satu opsi terbaik dari pemerintah.

"Sebetulnya tujuan teknologi ini supaya BBM subsidi tepat sasaran pengguna dan penyelewengannya bisa seminimal mungkin. Memang itu menjadi salah satu cara terbaik tinggal bagaimana teknologi itu bisa diimprove supaya target pengguna tepat sasaran bisa tercapai," ujar Marwan kepada Sariagri melalui sambungan telepon, Kamis (4/8).

Marwan menyampaikan nantinya implementasi penggunaan MyPertamina dilapangan tidak akan terlalu menyulitkan masyarakat, terutama bagi mereka yang sudah terbiasa menggunakan telepon pintar. Jika terdapat permasalahan pun, menurutnya baik dari MyPertamina maupun pemerintah akan mencarikan solusinya.

Baca Juga: Pengamat: Beli BBM Subsidi Lewat MyPertamina Sudah Tepat
Mengenal Apa Itu BBM Subsidi, dan Konsumen yang Berhak Menerimanya

"Kalau saya lihat penggunaan teknologi itu salah satu opsi yang terbaik. Nah sekarang sudah ada langkah konkrit, cobalah dimulai dikembangkan dan diperbaiki toh orang sudah biasa beli barang lewat sistem digital," ujarnya.

"Mengantisipasi masalah yang akan dihadapi masyarakat kan itu juga tugas dari pertamina dan pemerintah juga. Nanti mereka juga carikan solusinya," sambungnya.