Rusia Gunakan Pembangkit Listrik Nuklir Ukraina sebagai Tameng

Editor: Putri - Jumat, 19 Agustus 2022 | 17:15 WIB
Sariagri - Rusia menggunakan pembangkit listrik tenaga nuklir milik Ukraina, Zaporizhzhia, untuk melindungi pasukan dan peralatannya. Hal tersebut akan merusak keamanan operasi pembangkit listrik, menurut pejabat intelijen Eropa.
Melansir Bloomberg, Jumat (19/8/2022), tampaknya ada upaya yang disengaja oleh Rusia untuk menggunakan status situs nuklir yang memiliki banyak perlindungan untuk memberikan keamanan pasukan militernya. Pasukan Ukraina tidak akan meluncrkan serangan ke area nuklir.
Rusia juga menggunakan wilayah yang lebih luas untuk mengistirahatkan pasukannya di malam hari. Pasukan Rusia telah meluncurkan serangan artileri jarak jauh dari yang dekat dengan fasilitas nuklir.
Pasukan Rusia merebut Zaporizhzhia, fasilitas nuklir terbesar di Eropa, pada Maret 2022. Badan Energi Atom Internasional PBB memperingatkan dalam beberapa hari terakhir tentang risiko nyata bencana nuklir di fasilitas itu. Sementara Rusia mengulur-ulur panggilan internasional untuk memberikan akses ke situs nuklir.
Minggu ini, AS, Uni Eropa, Inggris, dan sekutu lainnya mengeluarkan pernyataan bersama yang memperingatkan bahwa "pengerahan personel militer dan persenjataan Rusia di fasilitas nuklir tidak diterima dan mengabaikan prinsip-prinsip keselamatan, keamanan, dan perlindungan yang telah dilakukan oleh semua anggota IAEA."
Intelijen Eropa juga menilai bahwa Rusia kemungkinan akan terus menyebarkan disinformasi. Disinformasi itu berupa seolah-olah Ukraina sembrono terhadap situs nuklir itu.
Akun Twitter resmi pemerintah Rusia berulang kali menuduh Ukraina menargetkan Zaporizhzhia. Rusia juga menuduh Ukraina menggunakan senjata dari Barat serta memperingatkan operasi bendera palsu yang tidak berdasar.
Baca Juga: Rusia Gunakan Pembangkit Listrik Nuklir Ukraina sebagai TamengKorsel Kembali Bangun Dua Reaktor Nuklir yang Sempat Dihentikan
Pihak Ukraina mengatakan bahwa pembangkit listrik tenaga nuklir itu terlindungi dengan baik oleh baja dan beton besar. Hal tersebut mungkin akan memberikan perlindungan dari serangan yang tidak disengaja. Setiap kerusakan pada reaktor nuklir kemungkinan akan disebabkan oleh mereka yang sengaja menjadi sasaran.
Tujuan Rusia untuk situs nuklir itu tidak jelas, kata para pejabat. Tetapi Rusia dapat menggunakan energi yang dihasilkannya sebagai alat tawar-menawar dengan Ukraina.