Soal Tawaran Minyak Mentah Murah Rusia, Sandiaga: Jokowi Minat Beli

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno. (Antara/Kemenparekraf)

Penulis: Rashif Usman, Editor: Dera - Rabu, 24 Agustus 2022 | 20:00 WIB

Sariagri - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengatakan bahwa Presiden Joko Widodo berminat untuk membeli minyak mentah Rusia. Diketahui harga minyak tersebut kini berada di bawah harga pasar internasional.

Sandiaga mengatkan bahwa Rusia telah menawarkan minyak dengan harga murah kepada Indonesia. Ia menyebutkan harga minyak Rusia saat ini 30 persen lebih murah dari harga internasional. Hal itu ia sampaikan saat acara CEO Mastermind 7, lalu diunggah melalui akun Instagram pribadinya @sandiuno pada Sabtu (20/8).

Jokowi Berminat Beli Minyak dari Rusia

Pada acara itu, Sandi bertanya kepada peserta acara apakah jika mereka mendapatkan tawaran itu akan membeli minyak dari Rusia, dan sebagian besar besar menjawab iya. Lantas, Sandi menyatakan bahwa Presiden Jokowi pun berpikir pada hal yang sama, yaitu membeli minyak dari Rusia.

"Rusia kan sudah nawarin ke kita, minyak kita nih hanya 30 persen lebih murah dari harga pasar internasional. Kalau buat teman-teman CEO ambil tidak? Ambil. Pak Jokowi mikirnya sama ambil," ujarnya.

Kendati demikian, menurutnya pemerintah masih mempertimbangkan pembelian minyak dari Rusia, sebab ada risiko embargo dari AS.

Baca Juga: Soal Tawaran Minyak Mentah Murah Rusia, Sandiaga: Jokowi Minat Beli
Peringatan Arab Saudi Bawa Harga Minyak Dunia Naik Tipis

Berdasarkan keterangan dalam akun unggahannya, Sandi menegaskan bahwa Indonesia harus bersikap bijak. Menurutnya, Indonesia tidak harus pro terhadap salah satu negara, akan tetapi harus pandai mengambil peluang demi kebangkitan ekonomi.

"Di situasi dan kondisi ekonomi global yang tidak menentu karena pandemi serta adanya perang Rusia-Ukraina saat ini, menuntut kita untuk bersikap bijak! Optimis! Kita bisa melewati badai ini dengan baik melalui beragam inovasi, adaptasi dan kolaborasi. Serta beragam kebijakan yang tepat sasaran, tepat manfaat dan tepat waktu," pungkasnya.