Presiden Prancis Perbaiki Hubungan dengan Aljazair demi Pasokan Energi

Editor: Putri - Kamis, 25 Agustus 2022 | 15:30 WIB
Sariagri - Presiden Prancis Emmanuel Macron kunjungi Aljazair untuk memperbaiki hubungan dengan negara yang miliki cadangan minyak dan gas itu. Hal tersebut merupakan strategi baru efek dari krisis energi di Eropa.
Mengutip BBC, Kamis (25/8/2022), kunjungannya dilakukan setelah Prancis dan Aljazair mengalami ketegangan yang panjang. Kedua negara mengalami pertentangan terkait perang kemerdekaan Aljazair.
Aljazair menarik duta besarnya untuk Prancis akhir tahun lalu karena hal itu. Tetapi kedua negara sejak itu mengisyaratkan keinginan untuk mengatur ulang hubungan.
Menurut istana Elysée, Presiden Macron membuat pilihan untuk mengarahkan kunjungan ini untuk masa depan "serta meletakkan dasar untuk peluncuran kembali hubungan." Macron mengunjungi Aljazair bersama 90 orang delegasi menteri, pemimpin bisnis dan tokoh olahraga.
Ketegangan diplomatik merebak pada Oktober 2021. Saat itu Macron menuduh "sistem politik-militer" yang berkuasa di Aljazair "menguangkan kenangan" perang untuk membenarkan keberadaannya.
Prancis juga sempat membuat marah Aljazair dan Maroko dengan secara tajam mengurangi jumlah visa perjalanan yang dikeluarkannya. Hal ini sebagai tanggapan atas klaim bahwa kedua negara Afrika Utara menghalangi pemulangan warga negara yang ditemukan berada di Prancis secara ilegal.
Di luar agenda konvensional pembicaraan dengan Presiden Aljazair Abdelmadjid Tebboune dan kunjungan ke tugu peringatan, Macron juga akan bertemu pengusaha muda di ibu kota Aljazair, Aljir. Macron juga akan mengunjungi toko kaset yang terkenal sebagai pusat musik Rai tradisional Aljazair dan menonton pertunjukan breakdance.
Baca Juga: Presiden Prancis Perbaiki Hubungan dengan Aljazair demi Pasokan EnergiPasokan Baru Bahan Bakar di Sri Lanka di Tengah Protes terhadap Presiden
Aljazair memiliki cadangan minyak dan gas yang besar dan sebagian besar belum dimanfaatkan. Negara ini memiliki jaringan pipa yang menghubungkannya ke Italia dan Spanyol.
"Aljazair berada dalam posisi bukan untuk menggantikan Rusia tetapi untuk membantu Eropa dengan pasokan energinya dalam jangka menengah," kata Macron.
"Tapi untuk itu perlu investasi," tukasnya.