Gawat! Harga Pertalite Berpotensi Naik Lagi

Ilustrasi BBM. (Antara)

Editor: Tatang Adhiwidharta - Rabu, 12 Oktober 2022 | 13:30 WIB

Sariagri - Harga Bahan Bakar Minyak (BBM) baik jenis non subsidi maupun penugasan seperti BBM Pertalite berpotensi mengalami kenaikan lagi. Berangkat dari mencuatnya harga minyak mentah dunia serta melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS).

Peneliti Indef, Abra Talatov, mencatat penyebab terjadinya kenaikan harga BBM Pertalite diantaranya adalah tingginya harga minyak mentah dunia yang diprediksi akan kembali menembus US$ 100 per barel.

Sebelumnya dalam beberapa pekan terakhir, harga minyak mentah dunia cenderung mengalami penurunan dan sempat di level US$ 80-an per barel.

Selain tingginya harga minyak mentah dunia itu, faktor yang mempengaruhi kenaikan harga BBM Pertalite adalah stabilitas nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (AS). Di mana, sampai berita ini diturunkan, Selasa (11/10/2022), Rupiah tembuh Rp 15.300-an per Dolar AS.

"Jadi justru saya pikir ada dua beban terhadap pembentukan harga BBM di dalam negeri, yakni harga minyak mentah atau ICP (Indonesia Crude Price) dan pelemahan nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS. Jadi bebannya ganda," papar Abra.

Baca Juga: Gawat! Harga Pertalite Berpotensi Naik Lagi
Harga BBM Bakal Naik, Ekonom Sebut Inflasi Bisa Lebih dari 7 Persen

Untuk diketahui, meroketnya harga minyak mentah dunia saat ini ditengarai kesepakatan kelompok produsen minyak mentah dunia yakni OPEC+ yang memutuskan untuk memotong produksi minyak sebanyak 2 juta barel per hari.

Melansir data Refinitiv, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) US$ 89,35/barel dan Brent mencapai US$ 94,29/barel.

"Kalau kondisinya sekarang dengan asumsi pemangkasan minyak mentah, kemudian geopolitik global masih memanas, dan nilai tukar rupiah berpotensi masih terus tertekan. Saya pikir justru yang paling bisa terjadi harga jual Pertalite justru akan kembali dinaikkan, bukan kita bicara diturunkan," tandas Abra.