Solidaritas Eropa di Tengah Krisis Energi, Prancis Alirkan Gas ke Jerman

Editor: Dera - Selasa, 18 Oktober 2022 | 15:30 WIB
Sariagri - Prancis untuk pertama kalinya memasok gas ke Jerman untuk dalam 'solidaritas Eropa' di tengah meningkatnya tekanan energi. Gas yang dikirim melalui pipa adalah bagian dari kesepakatan antara negara-negara untuk mengurangi kekurangan energi setelah Rusia mematikan keran gas ke Eropa.
Mengutip BBC, Rusia diyakini menggunakan pasokan gas sebagai senjata melawan Barat sejak invasi ke Ukraina. Meskipun aliran baru ini kurang dari dua persen dari kebutuhan harian Jerman, hal ini disambut baik saat Jerman berjuang untuk mendiversifikasi energinya.
Bulan lalu, dalam kesepakatan solidaritas energi, Jerman berjanji untuk menyediakan listrik tambahan ke Prancis saat dibutuhkan. Sebagai gantinya, Prancis setuju untuk membantu Jerman dengan pasokan gas.
"Jika kita tidak memiliki solidaritas Eropa dan pasar bersatu yang terintegrasi saat ini, kita akan menghadapi masalah serius," kata Presiden Prancis Emmanuel Macron.
Prancis sendiri kurang terpengaruh oleh Rusia karena sebagian besar kebutuhan energinya dipenuhi oleh Norwegia dan melalui pasokan gas alam cair.
Invasi Rusia ke Ukraina pada Februari 2022 menyebabkan kenaikan harga gas. Masyarakat Uni Eropa menghadapi rekor tagihan energi tertinggi pada musim dingin ini.
Jerman mengandalkan Rusia untuk 55 persen kebutuhan gasnya. Jumlah tersebut terus menurun hingga 35 persen dan pada akhirnya ingin mengurangi impor menjadi nol.
Baca Juga: Solidaritas Eropa di Tengah Krisis Energi, Prancis Alirkan Gas ke JermanHadapi Krisis Energi, Prancis Setop Air Panas pada Fasilitas Publik
Saat ini Jerman meningkatkan penggunaan batu bara dan memperpanjang penggunaan pembangkit listrik yang sebelumnya akan ditutup, meskipun ada dampak lingkungan yang negatif.
Pemerintah Jerman berharap dapat mengurangi penggunaan gas sebesar dua persen dengan membatasi penggunaan penerangan dan pemanas di gedung-gedung publik pada musim dingin.