Krisis Energi, Permintaan Panel Surya Asal Cina di Eropa Melonjak

Ilustrasi - Panel surya.(Piqsels)

Editor: Dera - Selasa, 25 Oktober 2022 | 14:45 WIB

Sariagri - Industri listrik tenaga sinar matahari Cina memperoleh pijakan bersejarah di Eropa. Cina menjadi pemasok panel surya yang paling andal dan tangguh saat Eropa menghadapi krisis energi yang semakin dalam dan transformasi hijaunya.

Melansir Global Times, permintaan produk panel surya mencapai titik tertinggi, didorong oleh lonjakan harga gas alam di tengah konflik Rusia-Ukraina dan pipa Nord Stream yang rusak. 

Pihak dalam Cina mengatakan bahwa Uni Eropa kemungkinan akan mengambil hingga 50 persen dari total ekspor panel surya Cina tahun ini.

Wakil kepala Silicon Industry of China Nonferrous Metals Industry Association, Xu Aihua, mengatakan bahwa permintaan panel surya yang melonjak mencerminkan perubahan geopolitik di Eropa dan dorongan tenaga bersih di kawasan itu.

Dari Januari hingga Agustus, nilai ekspor panel surya Cina mencapai 35,77 miliar dolar AS, menghasilkan listrik sebesar 100 gigawatt. Angka tersebut tercermin dari kinerja perusahaan panel surya domestik. 

Misalnya, Tongwei Group mengatakan bahwa pendapatannya dalam tiga kuartal pertama mencapai 102,084 miliar yuan atau 14,09 miliar dolar AS, kenaikan year-on-year sebesar 118,6 persen.

Permintaan panel surya yang eksplosif memperluas pasokan mendorong harga silikon, bahan baku produk listrik tenaga sinar matahari, hingga setinggi 308 yuan per kilogram, tertinggi dalam satu dekade.

Industri panel surya Cina menjadi target Barat karena harga yang kompetitif. Produk-produk yang memanfaatkan sinar matahari memberi Uni Eropa kemungkinan lain untuk mengurangi kekurangan daya sambil melakukan transformasi hijau.

Direktur China Center for Energy Economics Research di Universitas Xiamen, Lin Boqiang, mengatakan bahwa Uni Eropa sebenarnya berusaha untuk memisahkan dari rantai pasokan panel surya Cina. 

Baca Juga: Krisis Energi, Permintaan Panel Surya Asal Cina di Eropa Melonjak
Solidaritas Eropa di Tengah Krisis Energi, Prancis Alirkan Gas ke Jerman

"Tetapi Uni Eropa sekarang harus mulai memahami bahwa tidak ada cara untuk untuk memfasilitasi pembangunan hijau tanpa mengimpor produk panel surya berbiaya rendah," kata Lin Bonqiang. 

"Eropa dapat memperoleh pijakan untuk pembangunan hijau berkelanjutan, sementara Cina memiliki semua teknologi, rantai pasokan, dan kapasitas produksi terlengkap di industri panel surya," tukasnya.