Jelang Musim Dingin, Jepang Serukan Warganya untuk Berhemat Energi

Ilustrasi pipa gas. (Foto: Pixabay)

Editor: Dera - Rabu, 2 November 2022 | 16:30 WIB

Sariagri - Pemerintah Jepang menyerukan warganya untuk melakukan penghematan energi pada musim dingin ini. Hal tersebut dikarenakan kelangkaan energi dan inflasi harga gas alam cair (LNG). 

Mengutip Bloomberg, warga Jepang disarankan untuk mematikan lampu di kamar ketika mereka tidak membutuhkannya dan mengurangi penggunaan penghangat. Selain itu, warga Jepang juga diimbau mengenakan pakaian tambahan agar tetap hangat. 

Kementerian Perdagangan Jepang meluncurkan program khusus untuk mendorong langkah-langkah penghematan energi yang akan dijalankan dari Desember 2022 hingga Maret 2023.

Jepang diketahui sangat miskin sumber daya alam yang memaksanya untuk mengimpor hampir semua kebutuhan energinya. Apa yang sangat tidak nyaman saat ini adalah bahwa Rusia adalah salah satu pemasok energi terbesarnya. 

Tidak ada cara bagi Jepang untuk mengurangi semua impor minyak dan gas dari tetangga baratnya. Selain itu, sebagai anggota G7 Jepang mendukung rencana batas harga meskipun hanya secara formal, mengikuti larangan impor minyak Rusia.

Jepang menghadapi kekhawatiran tentang pasokan LNG yang tersedia mulai tahun depan. Saat ini Negeri Sakura dapat bertahan di musim dingin dengan pasokan yang ada karena pengurangan permintaan dan pengiriman yang cukup. Tahun depan adalah cerita yang berbeda, kata Tetsuhiro Hosono, CEO Japan Oil, Gas and Metals National Corp.

Baca Juga: Jelang Musim Dingin, Jepang Serukan Warganya untuk Berhemat Energi
Krisis Energi, Permintaan Panel Surya Asal Cina di Eropa Melonjak

Untuk mengamankan pasokan energi, pemerintah Jepang bulan lalu bahkan mengubah Undang-Undang bahan bakar nasional. Sehingga badan-badan usaha milik negara dapat membeli LNG jika pembeli swasta tidak dapat mengamankan kebutuhan yang cukup. 

Selain itu, Kementerian Perdagangan Jepang juga akan memiliki kekuatan untuk memerintahkan pengurangan penggunaan LNG untuk perusahaan besar dalam situasi pasokan yang ketat.