Harga Minyak Naik setelah OPEC+ Pertahankan Kesepakatan Pemotongan Output

asilitas kilang minyak di lokasi industri PCK-Raffinerie GmbH, yang dimiliki bersama oleh Rosneft, menyala pada malam hari di Schwedt, Jerman, pada 4 Mei 2022. (Dok VOA)

Editor: Yoyok - Rabu, 23 November 2022 | 08:00 WIB

Sariagri - Harga minyak melonjak, Selasa (22/11) atau Rabu (23/11) pagi WIB, setelah eksportir utama Arab Saudi mengatakan OPEC Plus bertahan dengan pengurangan output dan dapat mengambil langkah lebih lanjut untuk menyeimbangkan pasar.

Harga minyak mentah berjangka Brent ditutup naik 91 sen atau 1 persen menjadi 88,36 dolar AS per barel. Sementara itu, patokan Amerika Serikat, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI), meningkat 91 sen atau 1,1 persen menjadi menetap di posisi 80,95 dolar AS per barel.

Namun, harga memangkas kenaikan di akhir sesi setelah Bloomberg melaporkan bahwa Uni Eropa (UE)memperlunak proposal sanksi terbarunya bagi pembatasan harga ekspor minyak Rusia dengan menunda implementasi penuhnya serta melonggarkan ketentuan seputar pengiriman. UE mengusulkan penambahan transisi 45 hari untuk pengenalan pembatasan tersebut. 

"Pembatasan harga tersebut berubah menjadi perangkat yang memungkinkan bagi negara-negara barat untuk mempertahankan minyak mentah Rusia di pasar," kata John Kilduff, partner di Again Capital LLC, New York. 

"Poin terbesar dari pasar ini adalah apakah kita akan kehilangan produk minyak dan olahan dari Rusia dalam jumlah yang berarti atau tidak, dan itu masih belum terjadi."

Baca Juga: Harga Minyak Naik setelah OPEC+ Pertahankan Kesepakatan Pemotongan Output
Harga Minyak Melonjak Didorong Ekspor Besar AS dan Melemahnya Dolar

Mendukung harga sepanjang sesi, Menteri Energi Arab Saudi Pangeran Abdulaziz bin Salman, Senin, dikutip kantor berita SPA, menyangkal laporan Wall Street Journal yang membuat harga anjlok lebih dari 5 persen, mengatakan Organisasi Negara Eksportir Minyak sedang mempertimbangkan meningkatkan output.

Uni Emirat Arab, produsen besar OPEC lainnya, membantah mengadakan pembicaraan tentang perubahan perjanjian OPEC Plus terbaru, sementara Kuwait mengatakan tidak ada pembicaraan seperti itu. Aljazair mengatakan revisi perjanjian OPEC Plus yang tidak mungkin tidak dibahas.

OPEC , Rusia, dan sekutu lainnya, yang dikenal sebagai OPEC Plus, akan bertemu pada 4 Desember.