Jelang Musim Dingin, Warga Ukraina Diimbau Hemat Energi

Penulis: Rashif Usman, Editor: Dera - Rabu, 23 November 2022 | 18:45 WIB
Sariagri - Jelang musim dingin 2022, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky meminta warganya untuk menghemat energi. Permintaan itu muncul ketika serangan Rusia tanpa henti yang mengurangi separuh kapasitas di negara tersebut.
"Kerusakan sistematis pada sistem energi kita akibat serangan teroris Rusia sangat besar, sehingga semua orang dan bisnis kita harus berhati-hati dan mendistribusikan kembali konsumsi mereka sepanjang hari. Cobalah untuk membatasi konsumsi listrik pribadi Anda," kata Zelensky dalam sebuah pidato, dikutip dari Reuters, Rabu (23/11).
Diketahui bahwa Rusia telah melancarkan serangan roket ke fasilitas listrik Ukraina. Peristiwa ini terjadi setelah serangkaian kemunduran di medan perang yang mencakup penarikan pasukannya dari kota Kherson ke tepi timur Sungai Dnipro yang membelah negara itu.
Pihak berwenang menyampaikan jutaan warga Ukraina, termasuk di ibu kota Kyiv, dapat menghadapi pemadaman listrik setidaknya hingga akhir Maret akibat serangan tersebut. Sementara warga di kota selatan Kherson yang baru dibebaskan mungkin mengajukan permohonan untuk dipindahkan ke daerah yang tidak memiliki masalah pemanasan dan keamanan.
Suhu di Ukraina selama musim gugur sangat sejuk di luar musimnya. Namun mulai turun di bawah nol dan diperkirakan turun hingga -20 Celcius atau bahkan lebih rendah di beberapa daerah Ukraina selama bulan-bulan musim dingin.
Baca Juga: Jelang Musim Dingin, Warga Ukraina Diimbau Hemat EnergiContoh Poster Hemat Energi Sehari-hari yang Menunjukkan Kamu Cinta Bumi
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebelumnya mengatakan ratusan rumah sakit dan fasilitas kesehatan kekurangan bahan bakar, air, dan listrik untuk memenuhi kebutuhan dasar masyarakat.
"Sistem kesehatan Ukraina menghadapi hari-hari tergelap dalam perang sejauh ini. Setelah mengalami lebih dari 700 serangan, sekarang juga menjadi korban krisis energi," kata Direktur Regional WHO untuk Eropa, Hans Kluge, dalam sebuah pernyataan setelah mengunjungi Ukraina.