Akhir Pekan Harga Minyak Anjlok, Efek Data Tenaga Kerja Amerika Menguat

Editor: Yoyok - Sabtu, 4 Februari 2023 | 09:00 WIB
Sariagri - Harga minyak mentah global jatuh ke level terendah sejak awal Januari 2023 pada akhir perdagangan Jumat (3/2/2023) atau Sabtu (4/2/2023) WIB, Ini terjadi lantaran tantangan jangka panjang mengalahkan sentimen positif laporan kuat data tenaga kerja Amerika Serikat.
Dilaporkan, harga minyak mentah Brent berjangka turun 2,23 dolar AS atau 2,7 persen menjadi 79,94 dolar AS per barel, setelah naik ke sesi tertinggi 84,20 dolar AS. Itu mencapai sesi terendah 79,72 dolar AS, terendah sejak 11 Januari.
Sedangkan minyak mentah Intermediate West Texas Intermediate (WTI) AS berakhir turun 2,49 dolar AS atau 3,3 persen ke harga 73,39 dolar AS, setelah diperdagangkan antara 78,00 dolar AS dan 73,13 dolar AS, terendah sejak 5 Januari. Harga minyak Brent mencatat penurunan 7,8 persen minggu ini sementara WTI turun 7,9 persen.
Kontrak berjangka untuk Brent dan WTI sempat naik di awal sesi perdagangan karena angka pengangguran AS yang mencapai rekor terendah memicu optimisme bahwa permintaan akan bertahan. Namun, keuntungan itu menguap karena kekhawatiran tentang pembengkakan stok AS dan permintaan China yang lebih lemah dari perkiraan mendominasi narasi perdagangan.
Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan bahwa data gaji nonpertanian [Nonfarm Payrolls/NFP] AS meningkat 517.000 pada Januari, jauh lebih baik dari yang diharapkan 187.000. Tingkat pengangguran turun menjadi 3,4 persen, level yang tidak terlihat sejak Mei 1969.
Baca Juga: Akhir Pekan Harga Minyak Anjlok, Efek Data Tenaga Kerja Amerika MenguatDibayangi Resesi Global, Harga Minyak Anjlok di Bawah 80 Dolar per Barel
“Fundamental komoditas tidak benar-benar membaik atau semakin ketat. Ada pandangan di luar sana bahwa pasokan global pasti tahan terhadap sanksi Rusia. Dan tentu saja kami terus mengkhawatirkan angin sakal dari China,” kata Bart Melek, kepala strategi komoditas TD Securities.
Data mingguan tentang posisi pasar yang diterbitkan oleh Commodity Futures Trading Commission akan tertunda setelah serangan siber di ION Trading UK menyebabkan beberapa anggota kliring tidak dapat memberikan data yang akurat.