Di 2030, Permintaan Baterai Lithium Bakal Melonjak 5 Kali Lipat

Penulis: Rashif Usman, Editor: Tatang Adhiwidharta - Kamis, 16 Februari 2023 | 20:30 WIB
Sariagri - Aliansi publik-swasta Li-Bridge memperkirakan bahwa permintaan global untuk baterai lithium diperkirakan melonjak lebih dari lima kali lipat pada 2030. Pasalnya, lebih banyak orang memilih kendaraan listrik dan sistem penyimpanan energi.
Pada akhir dekade ini, permintaan baterai lithium di Amerika Serikat (AS) diperkirakan tumbuh lebih dari enam kali lipat dan diterjemahkan menjadi 55 miliar dolar AS per tahun. Namun, negara tersebut diperkirakan masih bergantung pada impor untuk pasokannya.
Li-Bridge berupaya mempercepat pengembangan rantai pasokan yang kuat untuk baterai berbasis litium dan koordinasi dipimpin oleh Argonne National Laboratory yang didanai oleh Departemen Energi AS.
Seperti diketahui, permintaan kendaraan listrik (EV) telah melonjak selama beberapa tahun terakhir, karena konsumen yang sadar iklim membeli mobil dengan powertrain listrik, di tengah melonjaknya harga bahan bakar fosil.
"Baterai lithium yang akan memberi daya pada berbagai kendaraan selama beberapa tahun ke depan juga akan sangat penting untuk sistem militer dan elektronik konsumen, medis, dan industri," tulis Li-Bridge, dikutip dari reuters.
Baca Juga: Di 2030, Permintaan Baterai Lithium Bakal Melonjak 5 Kali LipatSubsidi Mobil Listrik Tuai Polemik, Pemerintah Terkesan Terburu-buru
Menurut laporan Li-Bridge, dalam kondisi saat ini perusahaan dan pekerja AS akan menangkap kurang dari 30 persen nilai sel yang dikonsumsi di dalam negeri.
"Kurangnya rantai pasokan baterai lithium yang substansial di AS dan kurangnya akses yang aman ke bahan energi menimbulkan ancaman serius bagi keamanan nasional dan ekonomi AS," kata Li-Bridge.