Lima Tren Global yang Pengaruhi Lanskap Energi Indonesia

Ilustrasi panel surya (Pixabay)

Penulis: Arif Sodhiq, Editor: Reza P - Selasa, 8 Desember 2020 | 14:45 WIB

SariAgri - Vice President Pertamina Energy Institute Hery Haerudin mengatakan terdapat lima tren global yang dapat mempengaruhi lanskap energi di Indonesia bahkan dunia. Salah satunya pandemi global yang mengakibatkan resesi dan banyak negara harus memberikan stimulus untuk memulihkan perekonomian mereka.

“Stimulus ini juga diharapkan dapat menolong iklim investasi dan ekonomi serta pada akhirnya konsumsi energi. Di samping itu bagi perusahaan energi penurunan harga komoditas energi juga menghambat kinerja investasi dan opersional perusahaan,” ujarnya dalam Pertamina Energy Webinar 2020, Selasa (8/12).

Tren global lainnya penggunaan kendaraan listrik yang akan masif seiring dengan penurunan harga baterai pack dan komitmen negara utama seperti Cina, Jepang, Uni Eropa dan Amerika Serikat untuk penjualan kendaraan bermotor listrik melalui pemberian insentif yang dilakukan masing-masing negara.

“Pengembangan pembangkit energi baru terbarukan (EBT) dan teknologi rendah karbon terus mengalami peningkatan, terutama di Amerika dan Cina maupun di Eropa. Beberapa teknologi rendah karbon juga terus dikembangkan seperti green hydrogen dan CCUS,” jelasnya.

Selain itu, lanjut Hery, komitmen penurunan emisi diprediksi semakin meningkat seiring dengan komitmen negara utama seperti Amerika Serikat, Cina dan Uni Eropa yang mengarah pada Net Zero Emission.

“Terkait dengan teknologi digital kita lihat ada IOT (Internet of Things), kemajuan teknologi dalam analisa dan integrasi data dalam pengambilan keputusan akan berdampak pada efisiensi operasional perusahaan. Itu adalah hal-hal yang kita lihat sebagai tren global pada saat ini,” terangnya.

Baca Juga: Lima Tren Global yang Pengaruhi Lanskap Energi Indonesia
Thailand Gagas Proyek Ubah Daun Kering Jadi Bahan Bakar

Hery menambahkan, pandangan International Oil Companies (IOC) sebagai perusahaan energi dunia dalam menghadapi tren ekonomi dan energi global yang dijelaskan di atas adalah tren tersebut akan masif sehingga tidak tergantung selamanya pada industri minyak dan gas.

“Sebaliknya jika diperhatikan perusahaan AS dalam hal ini adalah Exxon Mobil memiliki pandangan bahwa industri NRE akan berkembang dan tidak terlalu masif dan belum ada penurunan signifikan terhadap industri migas,” pungkasnya.