Kominten Indonesia Turunkan Emisi Gas Rumah Kaca

Foto: Wamen LHK Alue Dohong dalam Diskusi Pojok Iklim Perdana 2021.

Penulis: Arif Sodhiq, Editor: Redaksi Sariagri - Jumat, 8 Januari 2021 | 09:00 WIB

SariAgri - Indonesia terus berupaya memenuhi target Nationally Determined Contribution (NDC) untuk menurunkan emisi gas rumah kaca (GRK) 29 persen pada 2030 dengan upaya sendiri. Bahkan Indonesia meningkatkan target penurunannya hingga 41 persen dengan dukungan internasional.

Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Wamen LHK), Alue Dohong berharap dapat memperlihatkan pelaksanaan komitmen pemerintah Indonesia serta perkembangan isu internasional dan capaian energi terbarukan.

Alue Dohong menyebut ada beberapa fokus kerja diantaranya penegasan komitmen dan optimasi sektor energi Indonesia dalam kerangka pengendalian perubahan iklim, penyediaan dukungan sains dan inovasi dalam upaya pengendalian perubahan iklim, pengembangan dan penyediaan akses pendanaan perubahan iklim serta pengarusutamaan peran non-state actors dalam upaya pengendalian perubahan iklim.

Energi Terbarukan - Baca Juga: Teknologi Pertanian Pintar Dikembangkan untuk Tekan Biaya Produksi
Pengembangan Bahan Bakar Nabati Terus Ditingkatkan untuk Substitusi BBM

Dia menyinggung seruan status Darurat Iklim yang disampaikan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres dalam peringatan lima tahun Persetujuan Paris 2015 Climate Ambition Summit yang diadakan secara virtual pada 12 Desember 2020.

"Seruan tersebut mendorong seluruh negara untuk mempercepat upaya pengurangan emisi gas rumah kaca,” ujarnya dalam diskusi Pojok Iklim.

Sementara itu, Ketua Dewan Pertimbangan Pengendalian Perubahan Iklim KLHK Sarwono Kusumaatmadja mengungkapkan tema sentral COP 26 di Glasgow diperkirakan akan fokus ke aksi adaptasi dan mitigasi untuk mengurangi emisi GRK dalam konteks kelangsungan hidup manusia dan keutuhan ekosistem alam.

Baca Juga: Kominten Indonesia Turunkan Emisi Gas Rumah Kaca
Penuhi Kebutuhan Pemanas, Kampus Ini Gunakan Ekstrak Energi Kotoran Sapi

“Indonesia sudah memiliki program-program aksi nyata dalam mitigasi dan adaptasi perubahan iklim yang memberikan hasil konkrit yaitu berupa pengurangan drastis insiden karhutla, penurunan deforestasi yang diakui dunia internasional, serta revitalisasi DAS Citarum,” terangnya.

Untuk diketahui, diskusi Pojok Iklim selama ini telah memberikan masukan dan ide inovatif bagi pengembangan kebijakan pengendalian perubahan iklim di Indonesia. Diharapkan forum tersebut dapat terus dikembangkan, salah satunya sebagai forum untuk mempersiapkan Indonesia dalam menghadapi COP26 UNFCCC yang akan diadakan di Glasgow di akhir 2021.

Berita Energi - Manfaat Energi Terbarukan Untuk Peterrnakan Ayam