• Home
  • News
  • Pertanian
  • Perikanan
  • Kehutanan
  • Perdagangan
  • Energi
  • Teknologi
  • Agri Channel
  • Podcast
  • Galeri
  • Stories
  • Events
  • Indeks
  • Home
  • News
  • Pertanian
  • Peternakan
  • Perkebunan
  • Pangan
  • Hortikultura
  • Perikanan
  • Kehutanan
  • Perdagangan
  • Energi
  • Teknologi
  • Agri Channel
  • Poscast
  • Galeri
  • Stories
  • Events
  • Indeks
  • Home
  • Energi

Tips Instalasi Bahan Bakar Biogas dari Limbah Kotoran Kambing

sariagri.id - Rabu, 20 Januari 2021 | 19:30 WIB

berita peternakan, berita energi, energi, energi terbarukan, energi alternatif energi, berita energi, energi terbarukan, manfaat energi terbarukan, energi alternatif, perubahan energi, sumber energi, energi nabati, bio disel

Pembuatan biogas di Desa Dawuhan, Kecamatan Banyumas, Banyumas, Jawa Tengah. (Foto: Sariagri/Pena Zun)
Pembuatan biogas di Desa Dawuhan, Kecamatan Banyumas, Banyumas, Jawa Tengah. (Foto: Sariagri/Pena Zun)

Berita Energi - Pembuatan biogas dari kotoran kambing ini yang murah namun hasilnya sangat membantu warga.

Penulis: Pena Zun, Editor: M Kautsar

SariAgri - Saat ini, kebutuhan terhadap elpiji sudah menjadi kebutuhan penting. Di tengah kesulitan itu, ada bahan bakar yang berasal dari limbah kotoran kambing dengan teknologi tepat guna, mudah irit biaya, dan sangat bermanfaat.

Bahan bakar ini berasal dari biogas dengan digester plastik yang diciptakan seorang peternak di Gumelar, Banyumas bernama Warseno. 

Pembuatan instalasi biogas digester plastik ini kini menjadi percontohan bagi para peternak di Banyumas dan sejumlah kota lain. Warseno memberikan tip menarik pembuatan biogas dari kotoran kambing ini yang murah namun hasilnya sangat membantu warga.

Menurut Warseno, langkah pertama yang dilakukan adalah dengan membuat galian tanah untuk digester. Ukuran standar satu kompor atau satu rumah tangga lebar satu meter dan panjang lima meter. Kedalaman galian cukup satu meter.

Di dalam bak yang ukuran 5 meter, pasang plastik UV dengan ketebalan minimal 0.17 milimeter. "Lebih tebal lebih bagus demgan lebar 1.5 meter dan dipotong panjang 7 meter, karena ruangan lima meter supaya bisa diikat dalam paralon yang inci tidak lancip," tambah Warseno.

Di dalam sisi galian dipasang bata merah, fungsinya untuk menahan tanah supaya tidak longsor menimpa plastik. Lalu di depan dibuatkan bak dan dipasang paralon ukuran 4 inci. Fungsinya untuk mengikat plastik dan memasukan kototaran kambing atau sapi.

Sementara bak belakang dibuat satu meter persegi juga dipasang paralon 4 inci dan fungsinya untuk menampung limbah yang sudah diambil gasnya (atau bio slury).

Setelah plastik terikat dalam paralon, gelembungkan plastik yg sudah di ikat dalam paralon. Di tengah plastik dipasang sok drat luar dalam 1/2 ini. Fungsinya agar bisa disambungkan ke paralon.

Energi Terbarukan - Baca Juga: Teknologi Pertanian Pintar Dikembangkan untuk Tekan Biaya Produksi
Diversifikasi Luar Usaha, PTPN XI Kembangkan Museum Pisang

"Kenapa plastik digelembungkan dulu? Fungsinya supaya digester terlihat rapi dalam pemasangan," ujar pria yang pernah mengenyam pendidikan pertanian di Australia ini.

Fungsi digester ini untuk menyimpan kotoran supaya terfrementasi menjadi biogas. Dari paralon yang tersambung dengan digester plastik, kemudian disalurkan ke dalam drum.

Sebelum masuk ke drum disambungkn ke botol air mineral plastik. Fungsi botol mineral plastik tersebut untuk menampung air, supaya biogas bisa masuk ke dalam ruang drum dalam kondisi murni.

"Dari botol minuman ini disambung ke drum, di dalam drum yang bawah disambung paralon seperti huruf U. Fungsi drum yang bawah diisi air, kemudian drum yang atas fungsinya sebagai tabung biogas, jika biogas penuh akan naik. Jika tabung posisi biogas penuh, pada saat kompor dinyalakan untuk masak, tabung dengan akan turun. Dari drum inilah yang kemudian sambungkan ke kompor biogas," ujar Warseno.

Tahap awal penyimpanan biogas ini adalah digester diisi kotoran kambing atau sapi minimal 10 karung dimasukan dengan air secukupnya. Sambil menunggu proses fermentasi menjadi biogas, digester diisi kotoran ternak.

"Paling bagus dan cepat keluar gasnya dimasukan kotoran padat dan urin atau air kencing. Selama ini untuk kambing jenis peranakan etawa, limbah dari enam ekor bisa untuk satu rumah tangga. Untuk pembuatan instalasi dan seluruh perangkat pendukung cuma habis empat jutaan," kata Warseno.

Berita Energi : Manfaat Energi Alternatif Untuk Peternakan Ayam

SHARE

  • LINE

TOPICS

  • Biogas
  • Peternakan Kambing
  • Energi
  • Berita Energi
  • Energi Terbarukan

COMMENTS

Lainnya

  • Kimchi sayuran fermentasi yang telah ada sejak puluhan tahun. (Needpix)

    Pangan 11 menit lalu

    Korsel Gencar Ekspor Produk Pertanian ke Mancanegara Selama Pandemi

  • KKP Tenggelamkan kapal Illegal Fishing. (Dok. KKP)

    Perikanan 26 menit lalu

    KKP Tenggelamkan 10 Kapal Pelaku Illegal Fishing

  • Ilustrasi rupiah di antara dolar AS (Istimewa)

    News 49 menit lalu

    Rupiah Bakal Tertekan, Imbas Volatilitas US Treasury

  • Pergerakan harga saham di Bursa Efek Indonesia

    News 1 jam lalu

    Dibuka Melemah, IHSG Rawan Aksi Ambil Untung

  • Selokan di Jalan Lorong 103, Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara disulap menjadi kolam budidaya ikan. (SariAgri/Istihanah Soejoethi)

    Perikanan 1 jam lalu

    Ide Awal Pembuatan Selokan Jadi Kolam Budidaya Ikan di Tanjung Priok

  • Penandatangan kesepakatan bersama (MoU) Kementan dan Kemendikbud dilaksanakan secara virtual. (Kementan)

    Pertanian 2 jam lalu

    Perbanyak Petani Milenial, Kementan Gandeng Kemendikbud

  • Pemburu cacing sutra di Kota Malang, Jawa Timur. (Foto: Sariagri/Arief L)

    Perikanan 3 jam lalu

    Musim Hujan Berkah Pemburu Cacing Sutra di Kota Malang

  • Ilustrasi Tanaman Sorgum. (Pixabay/ Bishnu Sarangi)

    Pangan 4 jam lalu

    Sorgum Berpotensi Jadi Bahan Pangan Lokal Pengganti Terigu

  • Ilustrasi Limbah Jamur. (Pixabay)

    Teknologi 11 jam lalu

    Keren! Limbah Jamur Disulap Jadi Produk Makanan, Pupuk hingga Kosmetik

  • Nelayan dan hasil tangkapannya. (KKP)

    Perikanan 12 jam lalu

    Limbah Mikroplastik dari Penangkapan Ikan Ancam Kelestarian Laut

banner-sariagri.id

Top News

  • Reza, Petani Milenial Ahli Penangkar Bibit Tanaman Buah
  • Jangan Kaget, Kelak Akan Ada Tambak Ikan di Bulan
  • Meski Manis, Benarkah Air Tebu Bikin Tubuh Cepat Langsing?
  • Kenali Penyakit Makan Berlebih pada Anak Sapi, Begini Cara Mencegahnya
  • Mantap Jiwa! Rawon Hingga Sayur Asem Jadi Makanan Kuah Terlezat se-Asia
  • Bernilai Tinggi, Begini Proses Panen dan Pascapanen Vanili
  • Viral Skincare Air Wudhu dari Surga Harga Jutaan, Kok Bisa?
  • Berkebun Jadi Tren, Ini 5 Tanaman Sayuran yang Cocok Ditanam di Rumah
  • Peneliti Identifikasi Protein pada Jagung yang Bisa Jaga Kesuburan Tanaman
  • Selain Cegah Kanker, Ini 8 Khasiat Menakjubkan Konsumsi Jus Timun
banner-sariagri.id

TRENDING TAG

  • #Pertanian
  • #Agribisnis
  • #Peternakan
  • #Perikanan
  • #Perkebunan
banner-sariagri.id
logo-sariagri.id

FOLLOW US

app-store-sariagri.id google-apps-sariagri.id

Tentang Kami Syarat & Ketentuan Disclaimer Pedoman Media Siber Karier Hubungi Kami

KATEGORI

  • Home
  • Pertanian
  • Perikanan
  • Kehutanan
  • Perdagangan
  • Energi
  • Teknologi
  • Agri Channel
  • Podcast
  • Galeri

INFORMASI

  • Tentang Kami
  • Syarat & Ketentuan
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber
  • Karier
  • Hubungi Kami

© 2021 - Sariagri, All right reserved | page rendered in 0.1518