Tips Instalasi Bahan Bakar Biogas dari Limbah Kotoran Kambing

Penulis: M Kautsar, Editor: Redaksi Sariagri - Rabu, 20 Januari 2021 | 19:30 WIB
SariAgri - Saat ini, kebutuhan terhadap elpiji sudah menjadi kebutuhan penting. Di tengah kesulitan itu, ada bahan bakar yang berasal dari limbah kotoran kambing dengan teknologi tepat guna, mudah irit biaya, dan sangat bermanfaat.
Bahan bakar ini berasal dari biogas dengan digester plastik yang diciptakan seorang peternak di Gumelar, Banyumas bernama Warseno.
Pembuatan instalasi biogas digester plastik ini kini menjadi percontohan bagi para peternak di Banyumas dan sejumlah kota lain. Warseno memberikan tip menarik pembuatan biogas dari kotoran kambing ini yang murah namun hasilnya sangat membantu warga.
Menurut Warseno, langkah pertama yang dilakukan adalah dengan membuat galian tanah untuk digester. Ukuran standar satu kompor atau satu rumah tangga lebar satu meter dan panjang lima meter. Kedalaman galian cukup satu meter.
Di dalam bak yang ukuran 5 meter, pasang plastik UV dengan ketebalan minimal 0.17 milimeter. "Lebih tebal lebih bagus demgan lebar 1.5 meter dan dipotong panjang 7 meter, karena ruangan lima meter supaya bisa diikat dalam paralon yang inci tidak lancip," tambah Warseno.
Di dalam sisi galian dipasang bata merah, fungsinya untuk menahan tanah supaya tidak longsor menimpa plastik. Lalu di depan dibuatkan bak dan dipasang paralon ukuran 4 inci. Fungsinya untuk mengikat plastik dan memasukan kototaran kambing atau sapi.
Sementara bak belakang dibuat satu meter persegi juga dipasang paralon 4 inci dan fungsinya untuk menampung limbah yang sudah diambil gasnya (atau bio slury).
Setelah plastik terikat dalam paralon, gelembungkan plastik yg sudah di ikat dalam paralon. Di tengah plastik dipasang sok drat luar dalam 1/2 ini. Fungsinya agar bisa disambungkan ke paralon.
Energi Terbarukan - Baca Juga: Teknologi Pertanian Pintar Dikembangkan untuk Tekan Biaya Produksi
Diversifikasi Luar Usaha, PTPN XI Kembangkan Museum Pisang
"Kenapa plastik digelembungkan dulu? Fungsinya supaya digester terlihat rapi dalam pemasangan," ujar pria yang pernah mengenyam pendidikan pertanian di Australia ini.
Fungsi digester ini untuk menyimpan kotoran supaya terfrementasi menjadi biogas. Dari paralon yang tersambung dengan digester plastik, kemudian disalurkan ke dalam drum.
Sebelum masuk ke drum disambungkn ke botol air mineral plastik. Fungsi botol mineral plastik tersebut untuk menampung air, supaya biogas bisa masuk ke dalam ruang drum dalam kondisi murni.
"Dari botol minuman ini disambung ke drum, di dalam drum yang bawah disambung paralon seperti huruf U. Fungsi drum yang bawah diisi air, kemudian drum yang atas fungsinya sebagai tabung biogas, jika biogas penuh akan naik. Jika tabung posisi biogas penuh, pada saat kompor dinyalakan untuk masak, tabung dengan akan turun. Dari drum inilah yang kemudian sambungkan ke kompor biogas," ujar Warseno.
Tahap awal penyimpanan biogas ini adalah digester diisi kotoran kambing atau sapi minimal 10 karung dimasukan dengan air secukupnya. Sambil menunggu proses fermentasi menjadi biogas, digester diisi kotoran ternak.
"Paling bagus dan cepat keluar gasnya dimasukan kotoran padat dan urin atau air kencing. Selama ini untuk kambing jenis peranakan etawa, limbah dari enam ekor bisa untuk satu rumah tangga. Untuk pembuatan instalasi dan seluruh perangkat pendukung cuma habis empat jutaan," kata Warseno.