• Home
  • News
  • Pertanian
  • Perikanan
  • Kehutanan
  • Perdagangan
  • Energi
  • Teknologi
  • Agri Channel
  • Podcast
  • Galeri
  • Stories
  • Events
  • Indeks
  • Home
  • News
  • Pertanian
  • Peternakan
  • Perkebunan
  • Pangan
  • Hortikultura
  • Perikanan
  • Kehutanan
  • Perdagangan
  • Energi
  • Teknologi
  • Agri Channel
  • Poscast
  • Galeri
  • Stories
  • Events
  • Indeks
  • Home
  • Energi

Jadikan Kaum Muda sebagai Aktor Perubahan Iklim

sariagri.id - Senin, 15 Februari 2021 | 12:50 WIB

Iklim energi, berita energi, energi terbarukan, manfaat energi terbarukan, energi alternatif, perubahan energi, sumber energi, energi nabati, bio disel

Polusi dari bahan bakar fosil menyebabkan satu dari lima kematian dini secara global.
Polusi dari bahan bakar fosil menyebabkan satu dari lima kematian dini secara global.

Berita Energi: Pemerintah mesti mengajak kaum muda Indonesia untuk bergerak menjadi aktor penggerak untuk keluar dari krisis iklim.

Editor: Yoyok

SariAgri -  Komunitas Pemuda Pemudi Pro-Keadilan Iklim (Koprol Iklim) mendorong pemerintah Indonesia untuk meningkatkan ambisi iklim dan mengajak kaum muda Indonesia untuk bergerak menjadi aktor penggerak untuk keluar dari krisis iklim.

"Sektor kehutanan dan energi Indonesia menjadi penyumbang emisi gas rumah kaca terbesar saat ini. Namun, kita belum melihat langkah konkret dan memadai dari pemerintah. Langkah ambisius untuk mengatasi krisis iklim harus dilakukan pemerintah dengan melibatkan aspirasi dari kelompok muda," kata Koordinator Koprol Iklim,Geani Budiningsih di Jakarta pada Senin (15/2).

Geani menyoroti bagaimana sepanjang Januari 2021, Indonesia sudah mengalami bencana hidrometeorologi termasuk 167 kejadian banjir yang merupakan jumlah tertinggi dalam beberapa tahun terakhir di periode tersebut.

Dia menyebut beberapa di antaranya seperti banjir di Kalimantan Selatan, peristiwa longsor di Sulawesi Selatan, dan banjir yang melanda ratusan hektare sawah di Karawang, Jawa Barat. Bencana tersebut adalah bukti masih kurangnya usaha dalam menjaga lingkungan dengan ketidaksiapan menghadapi krisis iklim telah membawa kerugian yang begitu besar bagi masyarakat.

Padahal, Indonesia bersama dengan 194 negara lain telah menandatangani Komitmen Iklim dalam Perjanjian Paris. Tapi, pemerintah belum memasukkan unsur perlindungan lingkungan dan pencegahan krisis iklim yang memadai dalam strategi pembangunannya.

Geani juga berpendapat target penurunan Gas Rumah Kaca (GRK) yang ditetapkan dalam dokumen Nationally Determined Contribution (NDC) masih kurang ambisius.

Krisis iklim sendiri adalah permasalahan multidimensi dan karena itu Koprol Iklim mengajak seluruh kaum muda untuk memulai dan menyatukan gerakan yang kolaboratif, solutif dan kolektif antarindividu maupun lintas komunitas kaum muda lewat berbagai ragam inovasi dan aksi.

Sebagai komunitas anak muda yang terbentuk pada 28 Oktober 2020 bertepatan dengan Hari Sumpah Pemuda, Koprol Iklim ingin menyuarakan pernyataan sikap terhadap pemerintah agar segera mengambil langkah tegas untuk mengatasi krisis iklim.

Koprol Iklim meminta pemerintah untuk segera meningkatkan komitmen iklim untuk mencapai Perjanjian Paris melalui ekonomi hijau sebagai bentuk upaya pemulihan ekonomi nasional pasca Covid-19.

Mereka juga mengatakan, menimbang bahwa sektor energi akan menjadi penyumbang emisi terbesar di tahun 2030, maka pemerintah harus segera meninggalkan energi fosil dan beralih ke energi bersih dan terbarukan yang potensinya melimpah di Indonesia seperti energi matahari.

Permintaan ketiga adalah pemerintah juga harus melakukan tindakan tegas untuk melindungi dan menjaga hutan yang tersisa serta keanekaragaman hayati di Indonesia dan Koprol Iklim juga meminta pemerintah untuk mengakui hak-hak masyarakat adat sebagai benteng terakhir dalam perlindungan hutan dan pesisir.

Dalam manifestonya, Koprol Iklim juga mengajak kaum muda dari berbagai latar belakang untuk bergerak mendorong Indonesia keluar dari krisis iklim dan meminta pemerintah untuk memberikan tempat bagi pemuda untuk turut menentukan masa depan melalui pembentukan Dewan Anak Muda Nasional.

Mereka juga mengharapkan pemerintah mendorong lapangan kerja hijau yang benar-benar memberikan ruang untuk masa depan berkelanjutan serta berwawasan iklim dan lingkungan.

"Kami percaya bahwa semangat dan daya kaum muda Indonesia begitu besar untuk mendorong sebuah perubahan. Karena itu, kami mengajak kaum muda Indonesia untuk bergerak secara kolektif dan kolaboratif guna mendorong Indonesia keluar dari krisis iklim. Kami juga berharap, pemerintah segera memberikan tempat kepada kaum muda sebagai bagian dari generasi yang akan memimpin bangsa untuk turut merencanakan masa depan yang berkelanjutan," ujar Geani.

Energi Terbarukan

Dalam pernyataan yang sama, Tubagus Aryandi Gunawan sebagai peneliti dari Renewable Energy dan H2 menegaskan pentingnya bergerak memakai energi terbarukan.

"Dahulu kita meninggalkan zaman energi kayu bakar bukan karena kehabisan kayu bakar. Kini perlahan kita akan meninggalkan zaman energi fosil tanpa menunggu kehabisan energi fosil. It’s not if, but when. Hari ini adalah saatnya untuk zaman energi terbarukan," ujar Tubagus Aryandi Gunawan

SHARE

  • LINE

TOPICS

  • Energi Terbarukan
  • Kemenko Kemaritiman dan Investasi

COMMENTS

Lainnya

  • Kimchi sayuran fermentasi yang telah ada sejak puluhan tahun. (Needpix)

    Pangan 15 menit lalu

    Korsel Gencar Ekspor Produk Pertanian ke Mancanegara Selama Pandemi

  • KKP Tenggelamkan kapal Illegal Fishing. (Dok. KKP)

    Perikanan 30 menit lalu

    KKP Tenggelamkan 10 Kapal Pelaku Illegal Fishing

  • Ilustrasi rupiah di antara dolar AS (Istimewa)

    News 53 menit lalu

    Rupiah Bakal Tertekan, Imbas Volatilitas US Treasury

  • Pergerakan harga saham di Bursa Efek Indonesia

    News 1 jam lalu

    Dibuka Melemah, IHSG Rawan Aksi Ambil Untung

  • Selokan di Jalan Lorong 103, Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara disulap menjadi kolam budidaya ikan. (SariAgri/Istihanah Soejoethi)

    Perikanan 1 jam lalu

    Ide Awal Pembuatan Selokan Jadi Kolam Budidaya Ikan di Tanjung Priok

  • Penandatangan kesepakatan bersama (MoU) Kementan dan Kemendikbud dilaksanakan secara virtual. (Kementan)

    Pertanian 2 jam lalu

    Perbanyak Petani Milenial, Kementan Gandeng Kemendikbud

  • Pemburu cacing sutra di Kota Malang, Jawa Timur. (Foto: Sariagri/Arief L)

    Perikanan 3 jam lalu

    Musim Hujan Berkah Pemburu Cacing Sutra di Kota Malang

  • Ilustrasi Tanaman Sorgum. (Pixabay/ Bishnu Sarangi)

    Pangan 4 jam lalu

    Sorgum Berpotensi Jadi Bahan Pangan Lokal Pengganti Terigu

  • Ilustrasi Limbah Jamur. (Pixabay)

    Teknologi 11 jam lalu

    Keren! Limbah Jamur Disulap Jadi Produk Makanan, Pupuk hingga Kosmetik

  • Nelayan dan hasil tangkapannya. (KKP)

    Perikanan 12 jam lalu

    Limbah Mikroplastik dari Penangkapan Ikan Ancam Kelestarian Laut

banner-sariagri.id

Top News

  • Reza, Petani Milenial Ahli Penangkar Bibit Tanaman Buah
  • Jangan Kaget, Kelak Akan Ada Tambak Ikan di Bulan
  • Meski Manis, Benarkah Air Tebu Bikin Tubuh Cepat Langsing?
  • Kenali Penyakit Makan Berlebih pada Anak Sapi, Begini Cara Mencegahnya
  • Mantap Jiwa! Rawon Hingga Sayur Asem Jadi Makanan Kuah Terlezat se-Asia
  • Bernilai Tinggi, Begini Proses Panen dan Pascapanen Vanili
  • Viral Skincare Air Wudhu dari Surga Harga Jutaan, Kok Bisa?
  • Berkebun Jadi Tren, Ini 5 Tanaman Sayuran yang Cocok Ditanam di Rumah
  • Peneliti Identifikasi Protein pada Jagung yang Bisa Jaga Kesuburan Tanaman
  • Selain Cegah Kanker, Ini 8 Khasiat Menakjubkan Konsumsi Jus Timun
banner-sariagri.id

TRENDING TAG

  • #Pertanian
  • #Agribisnis
  • #Peternakan
  • #Perikanan
  • #Perkebunan
banner-sariagri.id
logo-sariagri.id

FOLLOW US

app-store-sariagri.id google-apps-sariagri.id

Tentang Kami Syarat & Ketentuan Disclaimer Pedoman Media Siber Karier Hubungi Kami

KATEGORI

  • Home
  • Pertanian
  • Perikanan
  • Kehutanan
  • Perdagangan
  • Energi
  • Teknologi
  • Agri Channel
  • Podcast
  • Galeri

INFORMASI

  • Tentang Kami
  • Syarat & Ketentuan
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber
  • Karier
  • Hubungi Kami

© 2021 - Sariagri, All right reserved | page rendered in 0.1172