Keren! Pesawat Ini Terbang Hanya dengan Bahan Bakar Limbah Jagung

Ilustrasi pesawat terbang. (pixabay)

Editor: Dera - Sabtu, 11 Desember 2021 | 19:00 WIB

Sariagri - Maskapai United Airlines berhasil melakukan penerbangan komersil pertama menggunakan 100 persen bahan bakar nabati. Penerbangan dari Chicago O'Hare ke D.C. Reagan National dengan 100 penumpang itu disebut sebagai tonggak sejarah bagi industri penerbangan.

Penerbangan pesawat penumpang pertama itu didukung oleh 100 persen bahan bakar jet nabati yang dirancang oleh Virent, dan berasal dari limbah pertanian seperti tongkol jagung dan batang.

Melansir Good News Network, Undang-undang saat ini memungkinkan pesawat untuk ditenagai hanya dengan bahan bakar terbarukan 50 persen, setelah menyelesaikan penerbangan uji tanpa penumpang pada bulan Oktober, Virent dan United diizinkan untuk mengisi sepenuhnya dengan biofuel.

Indikator kinerja, menurut perusahaan, sama dengan bahan bakar fosil. Salah satu keuntungan utama dengan Virent adalah kesamaan kimia dengan bahan bakar jet berbasis minyak bumi dalam hal titik didih, stabilitas termal dan titik beku. Perusahaan percaya, biofuel mereka dapat dengan mudah menggantikan bahan bakar fosil, tetapi tanpa mengganti infrastruktur apapun.

“Penerbangan hari ini bukan hanya tonggak penting bagi upaya untuk mendekarbonisasi industri kami, tetapi jika dikombinasikan dengan lonjakan komitmen untuk memproduksi dan membeli bahan bakar alternatif, kami menunjukkan cara yang berdampak bagi perusahaan untuk bergabung dan berperan dalam mengatasi masalah tantangan terbesar dalam hidup kita,” kata CEO United Scott Kirby dalam sebuah pernyataan hari Rabu.


Penerbangan disebut menyumbang 2 -2,5 persen dari emisi gas rumah kaca global, bahkan beberapa mengklaim hingga 5 persen.

Baca Juga: Keren! Pesawat Ini Terbang Hanya dengan Bahan Bakar Limbah Jagung
Mahasiswa UNY Kembangkan Briket Dari Tongkol Jagung dan Daun Jati



Dikenal sebagai “minyak tanah aromatik sintetis,” bahan bakar Virent mengubah gula tanaman menjadi minyak melalui proses multilangkah yang dipatenkan, di mana bisa mengurangi emisi gas rumah kaca saat dibakar dalam penerbangan sekitar 50 persen.

Ini masih dalam tahap penelitian dan pengembangan, didanai terutama oleh Delaware's Marathon Petroleum sebagai cara transisi ke strategi produksi yang lebih netral karbon.

United Airlines akan bermitra dengan Virent karena berharap mencapai netralitas karbon pada tahun 2050 dan dengan dukungan mereka, Virent berharap untuk mengumumkan komersialisasi bahan bakar dalam beberapa bulan mendatang.