Minyak Goreng Bekas Bisa Jadi Bahan Baku Biodiesel Rendah Emisi

Ilustrasi minyak goreng curah. (Antara)

Penulis: Rashif Usman, Editor: Reza P - Jumat, 8 April 2022 | 19:05 WIB

Sariagri - Produksi Minyak Sawit (CPO) yang besar di Indonesia dipilih sebagai bahan baku biodiesel. Akan tetapi, penggunaannya sebagai satu-satunya bahan baku tunggal biodiesel justru mengancam lingkungan.

Untuk menjawab solusi serta tantangan tersebut, rupanya minyak goreng bekas atau Used Cooking Oil bisa dijadikan bahan baku biodiesel yang berkelanjutan dan rendah emisi.

Research Manager Traction Energy Asia Fariz Panghegar menjelaskan penggunaan CPO sebagai bahan baku utama biodiesel akan mengakibatkan timbulan emisi yang tinggi. Penggunaannya bahkan mampu melampaui emisi dari solar konvensional

"Untuk tetap memenuhi kebutuhan biodiesel, UCO sebagai limbah cair dari kegiatan memasak dapat menjadi bahan baku komplementer," ujarnya dalam suatu diskusi virtual.

Menurut hasil riset Traction Energy Asia, penggunaan UCO sebagai bahan baku biodiesel dapat menurunkan timbulan emisi hingga 49 juta Kg CO2 eq. Sementara pemerintah menargetkan penurunan emisi sektor energi 2022 sebesar 91 juta ton CO2.

Dalam riset itu dijelaskan bahwa biodiesel dengan campuran CPO dan UCI mampu menurunkan emisi 8 sampai 24 persen dari total target penurunan emisi sektor energi, jika persentase biodiesel UCO ditambahkan sebanyak 10-30 persen dalam produksi B30 saat ini.

kemudian dalam riset selanjutnya disebutkan dari masing-masing B30 dari CPO dan B30 dari UCO mampu menurunkan emisi 2,4 sampai 24 persen dari total target penurunan emisi sektor energi jika menambahkan 10 sampai 100 persen bahan baku biodiesel UCO dalam produksi B30.

Baca Juga: Minyak Goreng Bekas Bisa Jadi Bahan Baku Biodiesel Rendah Emisi
Pembuatan Biodiesel Ganggu Pasokan Minyak Goreng? Ini Jawaban Asosiasi

"Jadi, terkait capaian kebijakan Bahan Bakar Nabati (BBN) nasional, angka penurunan emisi GRK di sektor energi dapat meningkat dengan menambahkan produk berbahan bakar berbasis UCO," tuturnya.

Adapun sejumlah manfaat penggunaan UCO sebagai bahan baku komplementer biodiesel. Tak hanya mampu menghemat anggaran pengadaan BBN nasional mencapai Rp 4 triliun, pemanfaatan UCO juga merupakan kegiatan ekonomi sirkular. Kegiatan ini dapat memberikan penghasilan tambahan bagi unit rumah tangga dan usaha penghasil UCO.