Uni Eropa Bersiap Embargo Minyak Rusia, Bensin di Jerman Terancam Langka

Ilustrasi saat mobil isi bahan bakar (bbm). (Antara)

Penulis: Rashif Usman, Editor: Reza P - Selasa, 10 Mei 2022 | 20:10 WIB

Bagian timur Jerman akan menghadapi kekurangan pasokan bensin jika Uni Eropa mengadopsi embargo minyak Rusia, kata Menteri Federal Ekonomi Robert Habeck memperingatkan dalam sebuah wawancara TV pada hari Rabu.

Negara-negara Uni Eropa sedang mempersiapkan untuk memberikan suara pada proposal yang akan melihat minyak mentah Rusia dihapus dalam waktu enam bulan dan produk olahan pada akhir tahun. Tindakan tersebut merupakan bagian dari sanksi terbaru terkait Ukraina terhadap Moskow.

“Sayangnya, tidak dapat dikesampingkan, saya harus mengatakan bahwa sebenarnya akan ada kekurangan,” kata Habeck kepada penyiar RTL.

“Mungkin ada periode singkat minyak rendah dan oleh karena itu ketersediaan bahan bakar rendah,” lanjut Habeck, namun meyakinkan bahwa pemerintah sedang bekerja untuk memastikan hal itu tidak terjadi.

Bagian timur Jerman dipasok oleh kilang Schwedt, yang sepenuhnya menggunakan impor Rusia. Ini adalah salah satu fasilitas pemrosesan minyak mentah terbesar di Jerman dan menyediakan 90% bensin, solar, dan bahan bakar minyak yang digunakan di Berlin dan negara bagian Brandenburg. Jika embargo disetujui, kilang tersebut mungkin harus ditutup, kata penyiar Jerman Deutsche Welle (DW) melaporkan pada hari Senin.

Jerman telah mengurangi proporsi impor minyaknya dari Rusia menjadi 12% dari 35% sejak operasi militer Rusia di Ukraina dimulai pada akhir Februari, sejalan dengan dorongan Uni Eropa untuk menghentikan pasokan energi Rusia.